Sunday, September 25, 2016

TIPS MOVE ON SAAT GAGAL DALAM SELEKSI BEASISWA





Assalamu'alaikum.

Apakah kamu baru saja gagal dalam sebuah seleksi beasiswa studi luar negeri? Apakah seketika kamu merasa dirimu adalah orang yang paling tidak beruntung di dunia?

Saya yakin semua orang terlahir untuk merasakan yang namanya kegagalan, penolakan bahkan ketertinggalan dalam hidupnya. Sedih, kecewa? Wajar saja. Itu manusiawi kok. Nggak ada keberhasilan di dunia ini yang diraih dengan mulus, semulus rel kereta api. Pengusaha sekelas Steve Jobs saja pasti sering mengalami kegagalan dan harus melewati jalan berliku sebelum akhirnya berhasil. 

Banyak yang menyebutkan bahwa gagal atau fail (kosakatanya dalam bahasa Inggris) berarti First Attempt in Learning. Artinya, kegagalan hanyalah awal mula usaha kita dalam belajar. Jadi kegagalan adalah sebuah pembelajaran yang pastinya kita harapkan tidak akan terulang lagi berikutnya. 

Nah, sekarang konteksnya kamu sudah gagal dalam meraih beasiswa studi yang sudah sekian lama kamu impikan. Lalu, bagaimana kamu harus menghadapinya? Hey, move on! Kamu nggak sendiri untuk menjadi yang gagal, dan (remember this!) kamu nggak sendiri untuk menjadi yang mampu bangkit. Berikut tips dari saya supaya kamu bisa move on saat gagal seleksi beasiswa. :)


BERSEDIHLAH, LALU BERDAMAI DENGAN HATI

Seperti yang saya bilang sebelumnya, sedih setelah gagal itu wajar banget kok. Sedih itu kan juga bagian dari emosi manusia. Nah, setiap emosi ya bagusnya dikeluarkan, jangan justru dipendam. Saat kamu sedih dan seketika meneteskan air mata, kamu otomatis mengeluarkan hormon stres dari tubuhmu dan tentunya kamu akan merasa lebih baik dan lebih rileks. Kesedihan terkadang kamu butuhkan untuk bangkit lagi. Tapi, jangan lama-lama juga nangis dan galaunya ya. Kan nggak asyik juga kalau sampai matamu terus-terusan sembap. :) Jika emosimu sudah kamu keluarkan, maka kamu perlu mencoba berdamai dengan hatimu. Sematkan dalam pikiranmu bahwa kegagalan ini hanyalah permulaan. Gagal bukan berarti kamu bodoh or dumb. No, not at all. Banyak orang tua berpesan "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda". Yes, itu cuma perkara belum waktunya saja. Jadi, berdamailah dengan hati, jangan pernah menyalahkan diri karena kamu menjadi orang yang paling tidak beruntung di dunia. Please, don't! Yakinkan saja diri kamu bahwa mungkin Tuhan belum meridhoi saat ini tapi berikutnya pada saat yang tepat, kamu insyaa Allah pasti akan dapat!



BERHENTI MEMBANDINGKAN DIRIMU DENGAN ORANG LAIN

Kamu mungkin bukanlah yang sendiri menjadi pejuang. Bisa jadi ada beribu pelamar beasiswa lain yang berkompetisi seperti dirimu. Mungkin banyak juga teman-temanmu yang ikut mencoba, namun mereka justru lebih beruntung dibandingkan dirimu. Eits, jangan pernah membandingkan hasil yang mereka dan kamu peroleh ya. Kamu nggak pernah tahu kan apa yang telah mereka lewati untuk meraih kesuksesan tersebut? Bandingkan seberapa besar kerja keras kamu dengan mereka, apakah kamu juga sudah berusaha sekeras mereka? Anggap saja itu adalah rejeki mereka yang mungkin juga sempat tertunda, yang akhirnya tiba pada waktunya. Cobalah untuk bahagia bersama mereka dan ucapkan kata-kata selamat karena mereka sudah berhasil melalui perjuangan. Dengan begitu, kamu akan lebih bisa ikhlas dan siap untuk bangkit. 

Photo credit: http://techttalks.com/

MULAI INTROSPEKSI DIRI DAN KENALI POTENSI

Setelah hatimu sudah siap untuk bangkit, mulailah untuk introspeksi diri dan mengenali potensi yang membuatmu gagal. Coba tanyakan ke dalam dirimu "Kalau mereka bisa, kenapa saya nggak ya? Kenapa ya?". Saya yakin kamu pasti akan bertanya-tanya seraya bingung sendiri: saat seleksi berkas, kamu masukkan seluruh dokumen yang diperlukan, sampai-sampai kamu sertakan pula piagam kejuaran olahraga yang kamu peroleh saat masih di bangku SMA; saat wawancara pun, kamu sudah menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh para pewawancara tanpa terbata-bata, sampai-sampai kamu ikutan asyik mengobrol dengan mereka. Lantas, kenapa saya bisa nggak lolos? 

Proses seleksi beasiswa itu memang hampir mirip dengan proses lamaran kerja, unpredictable :) Yang awalnya kamu yakin banget saat menjalani prosesnya, eh ternyata justru kamu yang malah gagal. Coba tengok lagi, kamu sudah kenal potensimu dengan baik atau belum? Apakah potensimu itu yang memang mereka cari? Pihak donor tentunya punya kriteria khusus bagi tiap kandidat penerima beasiswa. Mungkin saja mereka melihat dari kesiapan kamu untuk melanjutkan kuliah di negara mereka. Apakah kamu sudah yakin kamu sudah cukup menjelaskan kepada mereka kalau kamu sudah siap? Bagaimana dengan bahasa? Nilai TOEFL/IELTS-mu boleh jadi tinggi, tapi saat wawancara, tiba-tiba mulutmu seperti terkunci. Jadi, mungkin saja mereka juga melihat hal lain yang lebih mendetail, misalnya saja kemampuan interpersonal.

(Baca juga How to Win ADS/AAS Scholarship)

Kemampuan interpersonal kamu juga harus unggul, dimana contohnya kamu bisa menyampaikan goals kamu tanpa terkesan ke-PD-an atau kamu bisa berinteraksi dengan pewawancara menggunakan bahasa Inggris yang lebih mumpuni. Nah, kalau sudah mengenali potensimu tadi, saya yakin kamu langsung mulai belajar memperbaiki kekurangan-kekurangan yang mungkin ada. Entah itu di masalah bahasa atau interpersonalmu sekalipun. Ayo ayo ambil cermin, he he :)




BANGKIT DAN COBA KEMBALI!

Saya kenal beberapa teman yang sudah sampai pada titik ini, dan percaya atau nggak, mereka tetap gagal. Well, kamu memang nggak akan pernah tahu usaha yang keberapa yang akan berhasil, tapi setidaknya kamu patut berbangga atas semua usahamu itu. Saya ingin sedikit menyelipkan cerita keberhasilan teman saya yang pada akhirnya berhasil menggapai mimpinya kuliah di Australia tahun lalu setelah dua kali gagal mencoba. Kak Mawar, panggil saja demikian, sudah tiga tahun ini berjibaku dengan buku-buku IELTS. Dia bahkan saya dengar sering meluangkan waktu membaca buku-buku fiksi dan non-fiksi berbahasa Inggris di sela-sela waktu sibuknya. Tekadnya cuma satu, lolos beasiswa Australia Awards Scholarship untuk yang ketiga kalinya mencoba. Usaha pertamanya dia lakukan saat belum berada satu gedung kantor yang sama dengan saya. Gagal, lantas dia pun mencoba di tahun berikutnya, namun kemudian kembali gagal. Hingga akhirnya kesuksesan saya meraih beasiswa serupa pada tahun 2013 lalu yang mengembalikan semangat Kak Mawar untuk mencoba yang ketiga kalinya. Alhamdulillah, pada tahun 2014 dia pun dinyatakan lolos dan sejak 2015 sudah berada di Australia untuk melanjutkan studi Master of Public Health selama, insyaa Allah, dua tahun.

Pasti bahagia banget ya jika apa yang sudah kita usahakan sekian lama, pada akhirnya membuahkan hasil. Saya yakin kamu juga termasuk pribadi yang sama seperti tokoh yang baru saya ceritakan tadi - tidak menyerah begitu saja pada kegagalan. Dan saya yakin nggak akan pernah ada kesia-siaan buat siapa pun yang mau berusaha mewujudkan mimpi dan keinginan. Toh, akhirnya teman saya lolos juga kan?! Jadi, jika kamu sekarang gagal, don't worry be happy. Cobalah untuk melihat peluang! Kesempatan yang sama kadang nggak datang dua kali, tapi apa salahnya mencoba peluang dari kesempatan yang lain. Jika kamu merasa tidak ada masalah untuk mengubah lokasi tujuan studimu, kamu bisa mencoba beasiswa dari universitas atau negara yang berbeda. Mungkin saja, ada rejekimu terselip di situ. Kalau nggak dicoba, mana kita tahu? Selagi masih ada peluang dan kamu yakin potensimu bisa mengantarmu meraihnya, kenapa nggak dicoba? Jadi, tetap semangat ya! :)

Photo credit: http://blog.movingworlds.org/

Wednesday, September 7, 2016

THE SUNSHINE BLOGGER AWARD CHALLENGE!


Assalamu'alaikum.

Buat kamu para blogger atau yang suka nulis blog, pernah dapat The Sunshine Blogger Award? Ceritanya saya habis dapat kiriman challenge dari seorang adik beda bapak-ibu saya, dek Primadita, blogger keren yang baru saja menyelesaikan pendidikan S2-nya di UGM. Awalnya bingung dan nggak ngeh, "Eh, ini challenge apa ya? He he he." Lho, ternyata semacam posting berantai dan setelah googling, udah banyak blogger yang ikutan mendapatkan award ini. Jadi, ya... anggap saja sekarang giliran saya yang mendapat hadiah 'jebakan' dari teman blogger saya itu (makasih ya Prima! *kecup)

So, here we are. I received a full package of questions, which mostly talking about.... me! What?! He he.. Sebenarnya agak ragu-ragu mikir juga ini mau jawabnya. Berasa dapat soal ujian, ujian kepribadian, he he he. Well, these are my (honest) answers :)


1.  Apa media sosial yang masih kamu pertahankan, dan kamu rasa you can’t live without?
INSTAGRAM! Mihihi. Menurut saya, medsos ini yang (setidaknya) paling honest dan paling berguna untuk sekarang ini. Kenapa? Karena Instagram sekarang udah jadi media advertising, selain sebagai media sosial. Jujur, saya seringkali kehabisan kuota internet karena medsos yang satu ini nih. Kebayang 'kan ademnya mata pas ngeliat foto-foto yang Instagram-able plus video yang lucu-lucu. Yang pasti bikin kuota cepat seret, he he he. Saya juga sering banget kepoin produk-produk tertentu, seperti produk kecantikan bahkan resep masakan dan tempat-tempat wisata kuliner yang asyik-asyik sambil melihat-lihat review dari penulisnya. Ada juga beberapa beauty dan travel blogger bahkan artis yang akunnya saya pantau terus lho. Hmm, kepoin gebetan juga pernah sih dulu, tapi setelah gebetan udah married, ya nggak lagi :D

2. Apa buku favoritmu sepanjang masa (bukan Al-Qur’an/Alkitab ya pastinya, itu sih engga usah disebut, hehe)? 
Aduh, kalau ditanya soal buku, I almost give up. Beberapa tahun terakhir, saya memang jarang banget beli buku. Terakhir kali yang dibaca buku pelajaran kuliah dan buku pinjaman berjudul "Sabtu bersama Bapak" ha ha ha. Malu banget deh untuk mengakui kalau saya jarang baca buku. Saya cenderung lebih senang membaca e-book atau browsing internet, ketimbang beli buku, meskipun kalau udah kelamaan mata jadi sepet. Tapi kalau ditanya buku favorit sepanjang masa, sementara ini yang jadi favorit adalah buku Bilik-bilik Cinta Muhammad.

Buku ini membuat saya jadi tahu lebih jauh tentang keseharian Rasulullah dan bagaimana perlakuan Beliau terhadap istri-istri Beliau. Buku ini menginspirasi siapapun yang membaca untuk mewujudkan "rumahku surgaku", dimana rumah tangga tidak hanya diisi dengan mewahnya harta, melainkan dikelilingi oleh kemuliaan akhlak dan keagungan cinta. Hmm.. setelah baca, saya jadi merindukan sosok suami atau pasangan yang bisa meneladani Rasulullah. Allahumma aamiin :)

3.  Apa momen paling membahagiakan dalam hidupmu hingga saat ini?
Hingga detik ini, saya nggak akan pernah berhenti bersyukur ke Tuhan karena telah berhasil menyelesaikan studi S2 di Australia. Apalagi bisa memboyong kedua orang tua ke sana untuk menghadiri acara completion ceremony. Kayaknya kalau diingat-ingat lagi, saya bisa seketika mbrebes mili, aahh. Pastinya senang sekaligus terharu bisa membahagiakan mereka. Apalagi momen itu ternyata bagaikan mimpi buat mereka. Meskipun sebenarnya saya berharap momen pernikahan akan jadi yang paling membahagiakan hidup. Tapi yo piye, wong saat ini belum ketemu sama sang abang/mas/uda/aa pujaan hati. Mudah-mudahan sebentar lagi ya. Aamiin.. *senyumtipis

4.  Apa film paling jelek yang pernah kamu tonton setahun terakhir?
Duh, pertanyaan ini sebenarnya bisa langsung kejawab, tapi sayangnya si Neng Prima malah kasih clue setahun terakhir. Alright, kalau film paling jelek yang pernah saya tonton akhir-akhir ini adalah Annabelle, he he. Saya kebetulan menontonnya di TV kabel. Filmnya pun sebenarnya nggak make sense banget. Lho kok iya ada boneka bisa gerak-gerak sendiri apalagi sampai bunuh orang sebagai tumbalnya. Tapi ajaibnya saya tonton filmnya sampai selesai. Meski diakhiri dengan penyesalan teramat sangat karena terlanjur kepo sama filmnya. Eh ya bener jelek ceritanya. Saya lebih baik nonton film-film yang seru, sedikit pake mikir atau yang sedikit dibumbui candaan.

5.  Kalau kamu boleh mengulang masa kuliah, adakah hal yang ingin kamu ubah?
Jawabannya banyak! Satu hal yang pasti adalah mengubah tempat tinggal menjadi lebih dekat dengan rumah Tuhan. Yup, selama melanjutkan kuliah di Australia, saya memang tinggal dekat dengan kampus, tapi sayangnya apartemen saya lumayan jauh dari masjid. Kalau pun ada mushola di kampus, hanya dibuka pas kuliah aja. Pemukiman apartemen saya bukan termasuk yang Muslim friendly. Saat bulan Ramadan saja, saya harus berpergian cukup jauh menaiki kereta menuju Lakemba, pemukiman Muslim di Sydney, untuk sekedar bisa beribadah sholat Tarawih. Itu pun saya cuma bisa lakukan saat akhir pekan, selebihnya ya sholat Tarawih di kamar atau di mushola kampus jika hari itu sedang kuliah sampai malam. Rasanya, pernah kuliah dan tinggal di negara minoritas Muslim membuat saya jadi banyak berkaca setelah kembali. "Dulu mau sholat aja sulitnya minta ampun, sekarang saat sudah kembali ke tanah air dan semuanya mudah, kamu justru malah senang menunda-nunda", pikirku. Astaghfirullah. Semoga diri ini selalu menjadi orang yang lebih baik :)

6.  Siapa blogger favoritmu?
Mas Arif Rahman!! Dia tuh blogger favorit saya banget. Kayaknya kalau baca tulisan-tulisan di blognya https://backpackstory.me/, saya jadi seketika tertarik buat cari tiket, beresin pakaian terus cus berangkat. Blognya informatif banget dan lengkap dengan segala hal tentang travelling. Tips yang sering dia kasih juga seringkali memudahkan para traveller, khususnya buat para backpacker, untuk menyiapkan perjalanan travelling mengelilingi Indonesia bahkan dunia (terima kasih ya Mas Arif buat tips pergi ke Jepangnya). Sesuai deh sama judul blognya. Yang mau tau lebih jauh soal sosok Mas Arif, sok atuh dikepoin blognya.

7.  Apa arti menulis/blogging buatmu?
Buat saya, menulis itu sama halnya seperti memasak. Dua-duanya hal yang paling saya suka. Seringkali, kalau saya nggak menemukan teman yang sedang selo untuk mendengarkan celotehan saya, saya pasti akan pindah ke lapak lain, yaitu menulis di blog. Entah itu tulisan resep, tips sampai cuma sekedar curhatan berkedok 'tulisan pengembangan diri', he he he. Blog itu udah semacam papan tulis yang bisa bebas saya tulisi dengan informasi apa aja yang bisa pembaca tahu dan pahami. Keseharian saya di kantor juga sebenarnya nggak jauh-jauh dari menulis. Menulis blog juga jadi wadah pertemanan saya di dunia maya. Secara langsung, dengan menulis saya jadi banyak kenal orang dan punya teman baru. Saya bahkan nggak nyangka dengan cuma menulis sebuah artikel tentang tips memenangkan beasiswa, saya langsung dihubungi banyak pemburu beasiswa yang kondisinya hampir sama dengan saya dulu. Menulis itu menyenangkan ya ternyata!

8. Kalau suatu hari memoir hidupmu dibuat film, siapa yang kamu pilih untuk memerankan dirimu?
Hmm siapa ya? Yang pasti dia harus artis berjilbab. Mungkin Natasha Rizki ya... hihi. Saya suka soalnya dia cantik sih, dan sekarang makin santun sejak berjilbab. Kayaknya cocok aja dia yang imut bisa memerankan saya yang juga... imut, he he. 

9.  Apa lagunya Adele yang menurutmu paling galau dan bisa bikin depresi? 
Semua lagu Adele emang bikin galau, ya nggak?! He he he, tapi sepanjang hidup saya dengerin lagu-lagunya Adele, cuma lagu "Chasing Pavements" yang pernah hampir bikin saya depresi (Hmm, sebenarnya nggak selebay itu juga sih :p). Dari judul dan liriknya aja udah mengisahkan tentang seseorang yang galau apakah harus lanjut atau tidak... Yang pasti lagu ini pernah jadi backsound kisah saya sama ex yang menurut saya paling dramatis dan menyakitkan beberapa tahun silam. Hmm.. tapi ya, itu sekarang sudah jadi masa lalu dan saya sudah bahagia dengan kehidupan saya, begitu pula dengannya. Saya cuma berdo'a semoga di album berikutnya Adele bikin lagu yang lebih menyemangati, misalnya "Chasing a Dream"? :D

10. Seandainya kamu menjadi atlet, apa olahraga yang akan kamu pilih?
Menurut saya atlet memanah itu sexy! Mungkin ada yang bilang, memanah itu bukan sebuah jenis olahraga, tapi saya yakin orang yang memanah itu pasti akan keringetan kok... mungkin karena tegang supaya bisa nembak tepat mengenai sasaran :) Saya sebenarnya pengen banget belajar memanah, seperti yang pernah diriwayatkan oleh Rasulullah SAW bahwa menembak (baca: memanah) adalah latihan permainan yang paling bagus. Menurut saya, skill memanah itu bukan sekedar memerlukan kekuatan untuk memegang busur, tetapi juga membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam menembakkan panahnya. Apalagi memanah itu secara tidak langsung melatih kita agar menjadi pribadi yang lebih tenang dan mudah mengendalikan emosi. Jadi, ada yang mau ajarin saya memanah? :)

11. Bagaimana pendapatmu tentang ‘perempuan harus bisa masak’? 
Kalau yang berbeda pendapat dengan saya, mohon jangan protes dulu ya! Sejujurnya saya adalah orang yang lebih cenderung mengiyakan pernyataan di atas, bahwa 'perempuan harus bisa masak'. Kenapa? Oke, sekarang jaman memang sudah modern. Perempuan akan disuguhi dengan berbagai kemudahan dan kepraktisan, apalagi dalam hal urusan perut. Rumah makan enak nan murah tentunya sudah jadi bisnis yang makin menjamur dan bagi kita yang mendewakan alasan kepraktisan tadi tentunya akan sangat bahagia. Tapi coba deh kita pikirkan, apa kita juga bisa menjamin makanan di luar sana itu juga sehat? 

Perempuan memang nggak harus bisa merajai dapur layaknya koki, tapi paling nggak perempuan perlu bisa menyiapkan makanan-makanan yang sederhana minimal untuk keluarga di rumah. Buat saya, memasak itu nggak gifted kok. Orang yang nggak pernah pegang wajan dan mengenal bumbu dapur sekali pun pada akhirnya akan bisa membuat orak-arik telor dan nasi goreng. Percaya deh. Memasak itu cuma soal latihan. Makanya saya bersyukur sedari kecil saya selalu diminta mama untuk bantu memasak, mulai dari cuma mengupas dan mengulek bawang. Saya membayangkan bahagianya saya ketika bisa menyiapkan bekal untuk anak saya kelak saat mereka pergi ke sekolah dan akan lebih membahagiakan saat mereka berkata 'Ibu, aku rindu masakan Ibu'. So sweet.. :)

Akhirnya finished! Nah, sekarang giliran saya yang akan memberikan pertanyaan. Siap-siap ya guys! ;)

Pertanyaannya sebagai berikut:

1. Apakah pekerjaan impianmu? 
2. Jika kamu dilahirkan sebagai seseorang yang superpower, lantas kekuatan apa yang ingin kamu miliki? 
3. Siapakah inspirasi terbesar dalam hidupmu hingga saat ini?
4. Makanan 'berdosa' apa yang nggak bisa kamu tahan untuk bisa sering-sering kamu makan?
5. Jika kamu dituntut harus mengganti judul blogmu, kamu akan menggantinya dengan judul apa?
6. Jelaskan satu hal yang menarik tentang dirimu!
7. Apa destinasi wisata yang ingin sekali kamu wujudkan di akhir tahun ini?
8. Apa film paling menyedihkan yang pernah kamu tonton seumur hidup?
9. Apa postingan blog yang pernah kamu tulis dan jadi favoritmu?
10. Keju dan cokelat, mana yang lebih kamu pilih?
11. Jika kamu diberikan kesempatan untuk hidup satu kali lagi, hal apa yang ingin kamu perbaiki di kehidupanmu selanjutnya?

Silahkan bagi para blogger yang saya sebutkan di bawah ini untuk menjawab sebelas pertanyaan di atas. 

Selamat!! He he.. Jangan lupa untuk men-tag saya dalam postinganmu ya. Selamat menulis dan have fun! :)

Tips Untuk Membuat Tamu Rumah Liburan Merasa Senang Di Rumah Anda

Pernahkah Anda memiliki perasaan tidak pasti bepergian ke suatu tempat untuk tinggal bersama keluarga yang tidak Anda kenal dengan baik? ...