Assalamu'alaikum.
Calon ibu mana yang tak ingin mengalami proses kehamilan dan persalinan yang lancar? Saya yakin setiap ibu hamil pasti ingin bayinya dilahirkan dengan selamat dan sehat, tanpa adanya komplikasi, kelainan maupun masalah janin lainnya. Tapi, kenyataannya, hingga saat ini, masih ada sekitar 800 ibu meninggal dunia setiap harinya akibat proses kehamilan dan persalinan. Coba kita bayangkan berapa banyak bayi yang dilahirkan tanpa ibu? Sedihnya lagi, lebih dari 2 juta bayi baru lahir di seluruh dunia bahkan meninggal setiap tahunnya.
Di negeri ini, masalah kematian ibu dan anak masih menjadi 'pekerjaan rumah' yang tak kunjung terselesaikan. Tingginya angka kematian ibu dan anak masih menjadi tantangan yang serius bagi Indonesia selain belum meratanya akses menuju tempat pelayanan kesehatan dan meningkatnya penyakit tidak menular. Berdasarkan laporan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, diketahui bahwa rasio angka kematian ibu di Indonesia 359 per 100.000 kelahiran hidup, dan bayi sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. Padahal target AKI di Indonesia dalam MDGs 2015 adalah sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, artinya AKI di Indonesia masih cukup tinggi. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama kematian ibu?
Menurut definisi World Health Organization (WHO), kematian ibu adalah kematian yang terjadi selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, yang dapat diakibatkan oleh semua sebab terkait atau diperberat dengan kehamilan dan penanganan kehamilan itu sendiri, dan bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera. Sekitar 3/4 dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh komplikasi yang terjadi selama kehamilan dan persalinan maupun setelah kedua proses tersebut. Sebagian besar komplikasi ini berkembang selama kehamilan dan cenderung dapat dicegah atau diobati, dibandingkan komplikasi lain yang mungkin ada sebelum kehamilan tetapi memburuk selama kehamilan. Pendarahan hebat dan riwayat penyakit sebelum kehamilan menjadi penyumbang kematian ibu tertinggi, diikuti tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia dan eklampsia) dan infeksi.
Sumber: World Health Organization (WHO) |
Oleh karena itu, sudah saatnya bagi para calon ibu untuk lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan janin yang dikandungnya, salah satunya dengan cara memeriksakan kandungan minimal empat kali selama masa kehamilan. Selain itu, sangat penting bagi para ibu untuk mengetahui informasi penting terkait praktik perawatan kehamilan, persiapan persalinan hingga perawatan dasar bayi baru lahir agar mereka mampu menyelamatkan diri dan bayi mereka, serta memahami cara mencari penanganan yang tepat saat komplikasi terjadi.
Adakah upaya yang bisa dilakukan?
Kini sudah ada terobosan teknologi yang telah dikembangkan oleh Jhpiego dan GE Foundation, yaitu layanan SMSbunda! SMSbunda merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan dengan tujuan untuk menurunkan hingga 25% angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir. SMSbunda hadir untuk menjangkau para ibu hamil dan ibu baru melahirkan dengan berbagai informasi seputar perawatan antenatal, kelahiran dan pasca kelahiran secara langsung melalui ponsel. Jadi, para ibu kini memiliki cara baru untuk mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan selama masa kehamilan dan nifas, mengenali tanda-tanda bahaya selama periode hamil dan pasca melahirkan serta memastikan mereka dan bayi mereka tetap sehat hanya dengan berbekal sebuah ponsel.
Photo credit: http://smsbunda.or.id/ |
Lalu, bagaimana cara penggunaannya?
Siapa saja, baik ibu hamil maupun nifas, tentunya bisa mengakses SMSbunda. Layanan SMSbunda ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis, jadi para ibu tidak perlu khawatir lagi pulsa HP-nya akan terpotong.
Siapa saja, baik ibu hamil maupun nifas, tentunya bisa mengakses SMSbunda. Layanan SMSbunda ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis, jadi para ibu tidak perlu khawatir lagi pulsa HP-nya akan terpotong.
Cara daftarnya pun sangat mudah. Cukup registrasi dengan mengetik pesan SMSbunda lalu dikirim ke nomor 08118 469 468.
Ibu kemudian akan diminta untuk mengirimkan perkiraan tanggal lahir dan nama Kabupaten/Kota domisili. Jika sudah selesai, maka nomor ponsel akan otomatis terdaftar pada layanan SMSbunda dan ibu sudah bisa mendapatkan berbagai informasi dan tips kesehatan seputar kehamilan, persalinan dan masa nifas. Pendaftaran SMSbunda dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan, namun akan lebih baik jika dilakukan sejak trimester pertama sehingga pesan dan informasi mulai dikirim secara teratur sejak awal usia kandungan.
Cara mendaftar ke SMSbunda (Photo credit: http://smsbunda.or.id) |
Alur layanan SMSbunda (Photo credit: http://smsbunda.or.id) |
Adakah manfaat yang diperoleh dari layanan SMSbunda?
Tentu banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan mendaftar ke layanan SMSbunda. SMSbunda tidak hanya secara langsung meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu hamil, ibu nifas dan bayi hingga usia 2 tahun, tetapi juga secara tidak langsung dapat menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui upaya deteksi dini komplikasi dan masalah kesehatan yang terjadi selama kehamilan. Hal ini penting mengingat 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak. Selain itu, melalui pesan-pesan singkat yang dikirimkan oleh SMSbunda, para ibu diharapkan mampu mengenali tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan masa nifas, serta dapat lebih cepat mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan saat terjadi kondisi darurat agar terhindar dari risiko kematian.
Seiring berjalannya waktu, SMSbunda telah berhasil menjangkau berbagai daerah pelosok di Indonesia. Hingga Februari 2016, layanan SMSbunda tercatat sudah diterapkan di 222 Kabupaten/Kota di Indonesia, dengan jumlah pengguna layanan hampir mencapai 190.000 orang. Kehadiran SMSbunda ini tentunya diharapkan dapat menyebarluaskan pemahaman yang benar tentang cara-cara menjaga kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan, khususnya bagi ibu-ibu yang tinggal cukup jauh dari perkotaan.
Yuk, sama-sama kita sukseskan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dengan menggunakan layanan SMSbunda! Informasi lebih lanjut tentang SMSbunda dapat diperoleh melalui situs http://smsbunda.or.id/, email info@smsbunda.or.id atau telepon 021-2920-1500. Informasi mengenai SMSbunda juga bisa diakses melalui media sosial Twitter @SMSbunda, Facebook SMSbunda atau Instagram @smsbunda.
Yuk, sama-sama kita sukseskan upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dengan menggunakan layanan SMSbunda! Informasi lebih lanjut tentang SMSbunda dapat diperoleh melalui situs http://smsbunda.or.id/, email info@smsbunda.or.id atau telepon 021-2920-1500. Informasi mengenai SMSbunda juga bisa diakses melalui media sosial Twitter @SMSbunda, Facebook SMSbunda atau Instagram @smsbunda.
Let's save our mothers and children!
Dengan SMSbunda, Bayi Sehat, Ibu Selamat (Photo credit: http://smsbunda.or.id) |
Tulisan ini diikutsertakan pada Lomba Blog SMSbunda yang diselenggarakan oleh Gandjel Rel bekerja sama dengan Jhpiego dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang, dengan tema "Upaya Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir dengan SMSBunda".
Daftar rujukan:
- WHO Maternal Mortality Fact Sheet - pdf
- Laporan SDKI 2012 - pdf
- Definisi Maternal Mortality - http://www.who.int/healthinfo/statistics/indmaternalmortality/en/
- Data Laporan SMSbunda - http://smsbunda.or.id/download-laporan/
No comments:
Post a Comment