Thursday, December 4, 2014

TIGA PULUH HARI YANG TERSISA



Assalamualaikum.

Dear all,

This is it. The day 30 before I leave Sydney, my second home where I have mostly spent my time for the last one year. 

Setelah saya pernah menulis bagaimana perasaan saya akan berpisah meninggalkan tanah air di sini, sekarang saya harus kembali mengulang perasaan itu. Hari ini tepat 30 hari sebelum saya kembali ke Indonesia, tanah kelahiran saya. Sedih? Ya, sejujurnya. Akan tetapi, di sisi lain saya juga bahagia karena pada akhirnya saya bisa kembali ke pelukan keluarga setelah kurang lebih satu tahun berpisah.

Sydney is such a beautiful place to live. Banyak kenangan yang dia tinggalkan untuk saya, termasuk kenangan saya bersama kedua orang tua saat mereka tengah menjenguk saya minggu lalu. Meski hanya cuma sebentar, tapi waktu terasa lama saat saya bisa berkesempatan untuk bercengkerama dan melihat senyum mereka dari jarak dekat. Sayang, ada satu hal yang terasa kurang. Adik saya tidak bisa turut serta dalam perjalanan mereka ke Sydney karena dia kini tinggal dan bekerja di Manokwari, Papua Barat. 

Mama, saya dan Papa di depan Harbour Bridge

Saya benar-benar bersyukur, selama kurang lebih 11 bulan tinggal jauh dari orang tua, saya merasakan kehangatan dari teman-teman Indonesia yang sudah saya anggap seperti keluarga. Meskipun kadang kala, kami disibukkan dengan agenda kami masing-masing, tapi saya senang bisa menghabiskan waktu bersama mereka. Terlebih jika kami sudah dibebani dengan tumpukan tugas essay dan berbagai persiapan menghadapi ujian. Selain itu, teman-teman saya lainnya yang berasal dari  Australia dan penjuru dunia lain telah banyak mengisi keseharian saya. Suka, duka bahkan kesal pernah saya alami. Tapi, dengan begitu saya jadi belajar menjadi wanita yang lebih dewasa dan mandiri. Tidak hanya mandiri mengurus urusan pribadi, tapi mandiri dalam bersikap. Terlebih lagi pada kondisi budaya dan tradisi yang jauh berbeda dengan kondisi di tanah air. Saya bersyukur pernah tinggal jauh dari orang tua saat kuliah S1, jadi saya mungkin tidak terlalu banyak menemui kesulitan beradaptasi dengan hal-hal yang semua "serba sendiri", he he he.

30 hari ini akan saya tandai dengan baik dan insha'Allah saya akan coba mempergunakan waktu yang tersisa ini dengan lebih bijak. Saya akui persiapan berangkat dan pulang itu sama-sama berat. Banyak hal yang harus diselesaikan, termasuk satu mata kuliah terakhir saya, Independent Study. Saya berniat menerbitkan tugas terakhir saya ini ke dalam jurnal ilmiah internasional dan jika berhasil, ini akan menjadi tulisan pertama saya di kancah internasional. Aamiin.

Sementara ini saja ya. Sydney makin panas tapi hujan selalu mengguyur kota dalam beberapa hari terakhir. Terima kasih atas segala ucapan selamat yang dihaturkan kepada saya. Saya senang sebentar lagi bisa menyelesaikan studi ini. Semoga 30 hari ke depan, saya bisa menemukan pengalaman dan kisah menarik lainnya yang akan menjadi penutup dari satu fase kehidupan saya. 

Foto bersama Australia Awards scholars pada acara Completion Ceremony, 26 November 2014

No comments:

Post a Comment

Tips Untuk Membuat Tamu Rumah Liburan Merasa Senang Di Rumah Anda

Pernahkah Anda memiliki perasaan tidak pasti bepergian ke suatu tempat untuk tinggal bersama keluarga yang tidak Anda kenal dengan baik? ...