Assalamu'alaikum.
Setelah sempat nggak ikutan IHB April Blog Post Challenge karena dihimpit kesibukan, maka kali ini saya putuskan untuk ikut meramaikan challenge selanjutnya. Kebetulan tema kali ini adalah "Behind the Scene of Your Blog Post". Wah menarik!
Sebenarnya saya belum terbilang blogger yang sukses, lho. Sering kali saya kena penyakit writer's block. You know what it is, kan? Kalau hari kerja, biasanya saya paling sulit menulis. Setiap malam sehabis pulang bekerja, saya sudah tidak punya gairah menulis lagi. Alih-alih capek, membuka laptop pun rasanya sudah malas bukan main.
Memang tidak mudah untuk menjadi seorang blogger. Tapi, saya yakin banyak blogger di luar sana yang sukses menulis setiap saat tanpa mengalami penyakit seperti yang saya alami. Salah satunya adalah sahabat dunia maya saya, dek Primadita Rahma. Blognya bisa dilihat sini (Eh, saya nggak sedang promosi lho!). Menurut saya, dia itu patut dijadikan salah satu contoh blogger sejati karena dia mampu membagi waktunya untuk blogging di samping menyelesaikan kuliahnya. Pasti dia punya resep tersendiri hingga bisa rajin menulis di blog dan bisa menghasilkan tulisan yang bagus. Lantas, bagaimana dengan saya?
Ada cerita apa di balik setiap cerita di blog saya?
Getting my inspiration
Kata orang, mencari ide atau inspirasi itu gampang-gampang sulit. Kalau udah mentok, rasanya susah banget mau mengeluarkan ide dari kepala. Tapi bagi sebagian orang, memunculkan ide itu semudah membalikkan telapak tangan. Buat saya, hal itu bisa berlaku keduanya. Kadangkala, rasanya mudah sekali memunculkan inspirasi menulis, mulai dari hanya dengan mendengarkan lagu, menonton televisi, bahkan dari apa yang dialami sehari-hari.
Ide tulisan dalam blog saya biasanya muncul dari pengalaman pribadi, misalnya dari perjalanan atau travelling saat liburan hingga kegiatan memasak resep-resep menarik yang saya peroleh dari internet atau tayangan di televisi. Selain pengalaman pribadi, saya juga sering memperoleh ide tulisan dari pengalaman orang lain. Ini biasanya saya tuangkan pada cerita-cerita flashfiction yang saya buat untuk kompetisi menulis cerita di blog. Sudah beberapa kali saya menggunakan karakter dari pengalaman pribadi orang lain, termasuk keluarga atau teman. Tapi, identitas mereka tentu saja tidak saya munculkan di dalam cerita.
Tuliskan!
Setelah mendapat ide, maka selanjutnya yang saya lakukan adalah langsung menuliskannya di dalam blog. Meskipun saya sering kewalahan dalam hal membagi waktu untuk menulis, tapi saya lebih senang langsung menuliskan ide-ide tadi ke dalam blog saat itu juga. Hal ini juga berlaku untuk tulisan saya berupa cerita flashfiction. Untuk jenis tulisan ini, saya bahkan bisa menghabiskan waktu hingga 2 jam, he he he. Saya harus terus berada di depan komputer dan menjaga agar aliran ide cerita yang sudah membumbung di kepala tidak menguap begitu saja. Oleh karena itu, waktu yang tepat untuk menulis bagi saya adalah malam hari. Selain lebih tenang, saat malam hari paling tidak saya sudah menyelesaikan rutinitas saya, termasuk sholat lima waktu yang tidak boleh begitu saja ditinggalkan.
"Cek dan Ricek"
Istilah ini mungkin sering kalian dengar di televisi. Ya, re-checking menjadi sebuah keharusan saat menulis blog (meski saya suka kelupaan sama yang satu ini). Cek setiap tulisan yang dibuat dan akan dipublish di dalam blog, mulai dari tata letak, bahasa, kesalahan penulisan hingga pengaturan gambar dan warna tulisan. Saya yakin ini bisa mempengaruhi pembaca. Tulisan yang berantakan dan tidak disusun dengan semestinya tentu saja bisa mengganggu mereka yang membaca tulisan kita. Bahasa juga faktor penting. Salah seorang teman saya pernah berpesan kepada saya bahwa bahasa itu cerminan diri kita. Bahasa formal memang tidak selalu dituntut dalam sebuah blog pribadi, tetapi kalau terlalu informal juga tidak enak dibacanya. Selain itu, jangan lupa untuk memasukkan tautan sumber, baik dari gambar atau tulisan yang kita gunakan pada blog kita (jika memang ada). Hal ini penting supaya tidak ada unsur plagiat dan pelanggaran hak cipta.
Preview first
Selain mengecek draft tulisan yang sudah siap dipublish, biasanya saya juga akan melihat tinjauan setiap halaman dari tulisan saya tersebut. Dengan begitu, saya bisa memastikan bahwa tulisan saya telah layak untuk ditampilkan.
Nah, jika keempat langkah tadi sudah dilakukan, maka selanjutnya ya tinggal klik publish. Ketika sudah mengklik tombol tadi, rasanya tuh lega dan campur senang banget lho, he he he. Jadi, itu tadi cerita di balik setiap cerita yang saya tampilkan pada blog ini ya. Semoga bisa membantu menginspirasi teman-teman sekalian.
Selamat menulis!
Tulisan ini diikutsertakan dalam #IHBMayBlogChallenge
Selamat menulis!
Tulisan ini diikutsertakan dalam #IHBMayBlogChallenge
No comments:
Post a Comment