Buat kamu yang jomblo (*nunjuk ke diri sendiri), menemukan cinta sejati pasti menjadi hal yang sangat dinanti. Apalagi jika umurmu sudah terbilang tidak belia lagi. Pemikiranmu tentu saja sudah mengarah ke tahap yang lebih jauh, yaitu menemukan calon pasangan hidup. Bagi saya, pembahasan tentang pasangan hidup bisa jadi pembahasan yang cukup serius dan saya suka give up kalau membicarakan tentang hal yang satu ini. Soalnya ada rahasia Tuhan yang nggak akan bisa kita ketahui tentang jodoh kita.
Nah, bicara perihal mencari cinta sejati, adakah di antara kalian yang pernah mencoba online dating? Ada yang pernah berhasil? Atau justru malah gagal? Jujur saja, saya salut sama orang-orang yang berikhtiar mencari jodoh dengan cara ini. Mereka itu tergolong orang yang berani karena mau open sama orang yang baru saja dikenal. Memang sih, nggak bisa dipungkiri, semakin umur kita bertambah, tanpa kita sadari semakin terbatas ruang lingkup pertemanan kita. Yang saya maksud di sini adalah jika kita sudah bekerja dan banyak teman-teman sekolah kita yang sudah menikah, maka ruang lingkup pertemanan juga terbatas. Kecuali kalian adalah orang yang tergabung di komunitas tertentu atau sangat aktif mengikuti kegiatan sampingan di sana-sini, baik kegiatan sosial atau kewirausahaan, kalian akan dengan mudah bertemu dengan orang baru.
Maka tak heran jika jaman sekarang banyak laki-laki dan perempuan single yang berhasil menemukan pasangan dengan cara dijodohkan teman atau keluarga bahkan melalui online dating. Dalam tulisan ini, saya akan mencoba mengulas sedikit hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun hubungan percintaan melalui online dating, termasuk plus dan minusnya. Tips ini murni berdasarkan pengalaman saya yang pernah sekali menjalaninya. Awalnya saya ragu, tapi entah mengapa saya terdorong juga untuk mendaftar ke salah satu situs perjodohan online terkenal di Indonesia. Saya nggak menyangka ada tiga pria yang cocok dengan saya pada saat itu dan ketiganya sama-sama berniat untuk menikah. Hanya saja, dari ketiga pria tersebut hanya satu yang (berani) memulai. Hmm, singkat cerita, hubungan saya dengan pria tersebut sayangnya nggak bisa diteruskan. Tapi, jangan khawatir ada juga kok contoh pasangan di luar sana yang justru malah berhasil membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. So, berikut 5 hal yang saya pelajari dari proses online dating yang pernah saya jalani. Mudah-mudahan bisa membantu memberikan gambaran kepada teman-teman yang berniat mencoba ikhtiar dengan cara ini.
SAFETY FIRST
Being safe adalah hal utama yang mesti diperhatikan oleh para pencari jodoh melalui online dating. Kita harus paham betul bahwa kita akan berhadapan dengan orang asing. Boro-boro sudah kenal, kita cuma bisa dapat informasinya pertama kali dari situs perjodohan tersebut, yang kita nggak tahu mereka jujur apa nggak! Nah, kalau itu yang bikin kamu maju-mundur ikhtiar dengan cara ini, saya yakin kalian nggak akan pernah mau nyoba. Iya kan? Hehe. Pilihlah situs perjodohan yang memang dikenal memiliki kualitas baik. Hmm, biasanya sih rekomendasi paling bagus itu ya dari promosi mulut ke mulut, misalnya ada teman kita yang pernah mencoba dan berhasil. Kita juga bisa lihat dari siapa pemiliknya atau founder-nya, kegiatan-kegiatan seminar atau love education yang dilakukan atau review penggunanya. Jadi, coba untuk tetap positif dan yakin kalau mungkin ini memang ikhtiar yang mesti kita tempuh. Kalau kita sudah yakin dan hendak memulai registrasi, usahakan seminimal mungkin kita tidak terlalu mengumbar informasi tentang diri kita. Jangan lantas kita ingin cepat ada orang yang mengenal kita, kita terlalu banyak menceritakan siapa diri kita di bagian profil. Ingat, safety is still priority. Gunakan nama samaran untuk nama profil kamu. Tips ini pernah saya peroleh dari internet. Saya bukannya mengajarkan untuk berbohong, tapi nama samaran bisa kita gunakan dari nama panggilan yang orang tidak tahu. Jika namamu Ratna Wulandari, coba gunakan nama Ari misalnya.
JANGAN BURU-BURU MENJATUHKAN CINTA
Saya ngerti kalau banyak dari mereka yang mendaftar online dating adalah mereka yang pada dasarnya sudah siap menikah, jadi mereka cenderung tidak ingin bertele-tele dan terlalu lama menjalin hubungan. Hanya saja, situs perjodohan yang saya bahas di sini berbeda dengan sistem ta'aruf yang memang lebih aman. Mengapa? Karena di dalam sistem ta'aruf, kita nggak hanya berhadapan dengan sang "calon" tetapi kita didampingi oleh orang ketiga yang sudah kenal dengan sang "calon" dan diri kita. Orang ketiga tersebut bisa orang tua, murobbi, saudara atau teman dekat. Bahkan seringkali orang ketiga yang berperan sebagai perantara dalam memilihkan sang "calon". Jadi, komunikasi yang terjalin tentunya akan lebih aman karena kerahasiaan akan dijaga oleh orang ketiga ini. Namun, di situs perjodohan online, kita sudah bisa langsung berkomunikasi dengan sang "calon". Kita "mau-nggak-mau" harus telah siap menghadapi sang "calon" dengan tangan kosong, karena informasi yang kita tahu selama ini tentang dia hanya bisa kita lihat melalui profilnya di situs. Oleh karena itu, kita jangan langsung buru-buru menjatuhkan cinta dan "menembak" ingin serius dengan dia, ataupun sebaliknya, seolah-olah kita sudah yakin bahwa dia jodoh kita *uhuk. Tetap jelaskan pada sang "calon" bahwa kecocokan yang terlihat dari situs tetap harus dibuktikan dengan proses pengenalan yang lebih jauh. Kita juga harus sampaikan bahwa jika nanti di dalam proses tersebut, ada hal yang membuat kita tidak yakin dan tidak terjadi kecocokan, kita bisa mengakhiri proses ke arah yang lebih serius tersebut.
FIRST IMPRESSION TELLS EVERYTHING
Pertemuan pertama kali mungkin akan jadi hal yang sangat dinanti. Dari seringnya komunikasi via online, akhirnya kita bisa bertatap muka langsung dengan sang "calon" untuk pertama kalinya. Deg-degan? Pastinya ya, hehe. Tapi jangan salah, pertemuan pertama inilah yang sebenarnya menjadi kesempatan kita untuk menemukan hal-hal menarik dari dirinya yang tentunya menjadi kunci penting apakah kita perlu melanjutkan proses pengenalan ini ke arah yang lebih jauh atau tidak. Hmm, mungkin kita sudah sedikit demi sedikit mengenal dia dari komunikasi yang terjalin via online tapi kita tak akan pernah tahu bagaimana dia dalam bersikap kalau kita nggak melihatnya secara langsung 'kan? Cobalah memaksimalkan pertemuan pertamamu dengan si dia dengan mencari tahu banyak hal tentangnya. Jangan lupa perhatikan juga ekspresinya dan bagaimana dia menanggapi semua ceritamu. Salah satunya, jika dia seorang muslim yang baik, dia akan berusaha mengajakmu untuk menunaikan shalat wajib terlebih dahulu. Banyak contoh lain yang bisa kamu coba untuk lebih mengenal karakternya dan sedikit "mengetes" dirinya. Tapi, saran saya, be honest. Always! Jangan pernah berbohong tentang dirimu hanya untuk memberikan first impression yang bagus kepadanya. Sebaliknya, kamu juga harus tetap waspada mana tahu dia yang ternyata sedang berbohong untuk bisa memikat hatimu.
DOUBLE DATE IS (ALWAYS) PREFERABLE
Alangkah lebih baik jika setiap momen pertemuanmu dengannya dijalani bersama orang lain. Tujuannya balik lagi ke nomor satu, safety first. Mungkin kita akan kehilangan sisi romantisme dari pertemuan-pertemuan itu, tapi kita harus kembali ingat bahwa yang kita temui adalah orang asing. Titik. Bagaimana pun lancarnya kalian berkomunikasi via SMS, BBM atau Whatsapp, tapi kita nggak akan pernah tahu bagaimana dia yang sebenarnya jika tidak bertemu langsung. Cobalah untuk mengajak teman dekat atau saudaramu setiap bertemu dengannya, apalagi jika kalian baru bertemu satu atau dua kali. Hal ini juga akan membantumu mendapatkan masukan dari teman dekat atau saudaramu tentang pandangan mereka terhadap sang "calon". Yakinkan dia agar juga mengajak teman dekat atau saudaranya. Jika kita merasa lebih nyaman bertemu dengan ditemani orang lain, katakan saja sejujurnya. Seharusnya sang "calon" paham atas pilihan kita tersebut, karena kalian 'kan baru kenal. Hitung-hitung kamu juga bisa tahu bagaimana pergaulannya dan seperti apa teman-temannya.
WHEN IT COMES TO A DECISION...
Menurut saya, kita perlu sedikit lebih serius dengan diri kita. Maksudnya di sini kita jangan terlalu membiarkan diri kita terbuka untuk kemungkinan-kemungkinan yang kita sendiri nggak yakin. Apalagi kita baru kenal dia dalam hitungan hari atau minggu. Kalau kamu merasa sudah cukup mengenal dia dan kamu nggak merasakan kecocokan dengannya atau kamu merasa dia bukan jodoh yang tepat, maka putuskan segera, apakah tetap dilanjutkan atau tidak. Jika kita sendiri sudah ragu, tapi tetap berusaha menunggu ada keajaiban dengan menemukan hal-hal yang baik tentang dirinya, hmm.. lebih baik jangan dilanjutkan. There always comes a point where you should make a decision in many parts of your life. Kita akan selalu bertemu dengan satu waktu di mana kita harus membuat keputusan-keputusan penting dalam hidup, termasuk dalam hal kelanjutan hubungan melalui online dating ini. Apalagi jika niat kita untuk mencari calon pendamping hidup, kita nggak akan mungkin main-main bukan. Jangan pernah malu atau enggan meminta pendapat dari orang terdekat, khususnya orang tua. Biasanya orang tua itu punya instinct yang kuat terhadap anaknya sehingga akan lebih baik jika kita bisa mempertimbangkan pendapat mereka. Perbanyaklah berdo'a dan tak lupa berserah diri kepada Tuhan agar senantiasa diberikan petunjuk. Bagi yang muslim, melakukan amalan-amalan sunah seperti menjalankan shalat istikharah dan shalat hajat adalah beberapa hal yang bisa dilakukan agar bisa diberikan keyakinan atas kegundahan dan kegalauan terhadap pilihan yang ada. Jika memang tidak berhasil, maka jangan putus asa. Jangan pernah merasa ragu dan lelah dalam berikhtiar dan berdoa kepada Tuhan. Sertakan selalu hati dan prasangka yang baik agar Tuhan membukakan hati kita untuk bisa menangkap jawaban dari setiap ikhtiar dan doa yang kita minta kepada-Nya :)
No comments:
Post a Comment