Menjelang pertengahan tahun kok rasanya banyak hal baru yang ingin saya pelajari. Bukan soal bahasa atau pelajaran, tapi hal yang berbau hobi dan seni. Kayaknya otak ini setiap hari sudah dipenuhi oleh beban pekerjaan. Jadi sepertinya si otak perlu penyeimbang.
Bicara soal hobi, saya memang senang membuat scrapbook, baik yang online maupun printed. Saat kuliah di Sydney saja, saya masih sempat menekuni hobi saya ini, mulai dari mencari bahan-bahan kertas, pita, lem dan pulpen warna-warni di toko scrapbook hingga membeli bingkai foto sebagai pelengkap di toko kertas. Selain itu, saya juga hobi memasak. Kalau sudah akhir pekan, saya justru lebih senang mengeksplor website kuliner atau buku resep, dibandingkan mengeksplor cafe dan tempat makan setempat.
Nah, di tahun ini saya tertarik untuk mencoba mempelajari hobi baru. Hmm.. apa saja ya?
Saya selalu suka deh sama tulisan atau gambar yang dibuat dengan cat air (watercolour). Sejak masih di bangku SD, saya memang senang menggambar dan pernah menjuarai beberapa lomba menggambar. Saya juga senang mengunjungi galeri seni dan melihat berbagai lukisan. Saya sendiri sebenarnya paling senang menggambar dengan cat air meskipun terlihat lebih sulit, yang airnya bisa bleber lah dll.. huft. Nah, karena sekarang saya sering menemukan jenis font yang terinspirasi dari seni tulisan menggunakan cat air (watercolour typography), saya jadi ingin belajar tentang watercolour lettering ini. Beberapa contoh watercolour lettering sebenarnya bisa ditemukan di website, salah satunya Pinterest yang selalu jadi andalan saya buat browsing hal-hal unik. Tapi, next mungkin saya akan coba cek tutorial dasarnya di Youtube. Atau kamu punya saran dan tips untuk pemula seperti saya? Let me know ya! :)
Who doesn't love to see delicate and tasty-looked food?! I do! Bagi seorang blogger, foto sangat membantu dalam membuka ruang imajinasi pembaca, apalagi bagi seorang food atau lifestyle blogger yang kerap memposting foto makanan atau resep favoritnya (hmm, langsung ngiler). Coba deh bayangkan kalau kamu menceritakan sesuatu tentang makanan kesukaanmu atau memposting resep kue andalanmu tapi kamu tak menyertakan foto makanan tersebut? Pasti pembaca akan bertanya-tanya, "eh, makanannya mana?" atau "lho, hasil jadinya mana?" Jadi, foto itu ternyata penting ya. Terus gimana ya supaya foto makanan yang mau kita tampilkan bisa terlihat menggunggah selera? Ternyata ada ilmunya ya teman-teman, yakni food photography. Food photography sebenarnya agak berbeda dengan jenis fotografi lainnya karena nggak cuma membutuhkan teknik pencahayaan yang baik ditambah kamera yang sedikit sophisticated, tapi juga memerlukan sedikit effort dalam hal properti seperti piring ataupun gelas yang cantik agar foto yang dihasilkan juga jadi terlihat menarik. Hmm, sepertinya saya harus menyiapkan kamera dan piring cantik dulu nih, he he he.
Nah, di tahun ini saya tertarik untuk mencoba mempelajari hobi baru. Hmm.. apa saja ya?
WATERCOLOUR TYPOGRAPHY
Saya selalu suka deh sama tulisan atau gambar yang dibuat dengan cat air (watercolour). Sejak masih di bangku SD, saya memang senang menggambar dan pernah menjuarai beberapa lomba menggambar. Saya juga senang mengunjungi galeri seni dan melihat berbagai lukisan. Saya sendiri sebenarnya paling senang menggambar dengan cat air meskipun terlihat lebih sulit, yang airnya bisa bleber lah dll.. huft. Nah, karena sekarang saya sering menemukan jenis font yang terinspirasi dari seni tulisan menggunakan cat air (watercolour typography), saya jadi ingin belajar tentang watercolour lettering ini. Beberapa contoh watercolour lettering sebenarnya bisa ditemukan di website, salah satunya Pinterest yang selalu jadi andalan saya buat browsing hal-hal unik. Tapi, next mungkin saya akan coba cek tutorial dasarnya di Youtube. Atau kamu punya saran dan tips untuk pemula seperti saya? Let me know ya! :)
FOOD PHOTOGRAPHY
Who doesn't love to see delicate and tasty-looked food?! I do! Bagi seorang blogger, foto sangat membantu dalam membuka ruang imajinasi pembaca, apalagi bagi seorang food atau lifestyle blogger yang kerap memposting foto makanan atau resep favoritnya (hmm, langsung ngiler). Coba deh bayangkan kalau kamu menceritakan sesuatu tentang makanan kesukaanmu atau memposting resep kue andalanmu tapi kamu tak menyertakan foto makanan tersebut? Pasti pembaca akan bertanya-tanya, "eh, makanannya mana?" atau "lho, hasil jadinya mana?" Jadi, foto itu ternyata penting ya. Terus gimana ya supaya foto makanan yang mau kita tampilkan bisa terlihat menggunggah selera? Ternyata ada ilmunya ya teman-teman, yakni food photography. Food photography sebenarnya agak berbeda dengan jenis fotografi lainnya karena nggak cuma membutuhkan teknik pencahayaan yang baik ditambah kamera yang sedikit sophisticated, tapi juga memerlukan sedikit effort dalam hal properti seperti piring ataupun gelas yang cantik agar foto yang dihasilkan juga jadi terlihat menarik. Hmm, sepertinya saya harus menyiapkan kamera dan piring cantik dulu nih, he he he.
ZUMBA DANCE
Kalau ditanya soal olahraga apa yang kamu jalani saat ini, wah saya give up deh. Saya sudah lama banget absen berolahraga rutin. Duh, malu juga sebenarnya secara saya kerja di sektor kesehatan tapi buat rutin olahraga saja malasnya minta ampun! tutupmata Tahun lalu, jujur saya masih rajin ngegym, paling nggak dua kali seminggu sepulang kerja, atau seminim-minimnya ikut senam ibu-ibu yang diadakan di lapangan mesjid dekat rumah tiap hari Minggu. Tapi, makin ke sini saya jadi malas. Alasannya sepele, sudah capek kalau pulang kerja. Hmm, sebenarnya karena saya bosan juga sama pola olahraga fitness yang saya lakukan yang cuma bisa melakukan treadmill dan sepedaan, he he he. Kadang saya juga masih suka berenang tapi mostly tergantung cuaca. Buat ikut yoga pun rasanya sudah nggak sanggup dan badan sudah nggak sefleksibel tiga tahun lalu. OMG! Ya sudahlah, saya cari alternatif lain saja ya. Nah, alternatifnya adalah senam Zumba! Saya pernah beberapa kali mengikuti senam ini meski nggak rutin dan ternyata menyenangkan sekali. Soalnya Zumba nggak cuma menawarkan olahraga fisik layaknya senam lainnya, tapi juga memberikan semacam teknik tarian latin yang.... huh, sexy :) Oh ya, teman-teman ada yang tahu tempat senam zumba di daerah Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan sekitarnya?
BAKING
Mungkin banyak orang yang mengenal saya akan bertanya, "ngapain lagi Nis belajar baking? kan kamu sudah bisa masak?" Eits, I am not gifted as a baker saudara-saudara, he he he. Menurut saya, belajar membuat kue atau baking perlu bekal ilmu yang cukup karena baking nggak cuma membutuhkan logika terhadap rasa (contohnya, bumbunya udah pas apa belum ya) tapi juga takaran bahan yang pas, sehingga jika ada takaran yang tidak sesuai tentu akan mempengaruhi hasilnya. Lho, apa susahnya? 'Kan tinggal liat resep lalu diikuti? Iya betul! Sebenarnya kita sudah bisa sukses membuat kue hanya dengan mengikuti resep. Tapi ada hal lain yang sebenarnya mempengaruhi proses tersebut, misalnya saja ketepatan dalam penggunaan oven atau keahlian mengulen adonan. Adonan yang terlalu lama atau sebentar diuleni bisa ada pengaruhnya juga lho terhadap hasil makanan. Jadi sepertinya saya perlu belajar baking supaya bisa jadi chef terkenal sekelas Anna Olson ya! ;)
No comments:
Post a Comment