Thursday, November 24, 2016

LIMA HAL MENARIK DARI KOTA AMBON



Assalamu'alaikum.

Ada yang sudah pernah plesir ke kota Ambon? Ambon adalah ibukota Propinsi Maluku dan merupakan salah satu kota yang berada di gugus Kepulauan Maluku. Mendapat julukan sebagai 'The City of Music', Ambon ternyata punya beragam hal menarik yang sayang untuk dilewatkan. Berbagai destinasi wisata alam dan budaya yang menarik, hingga kuliner lokal yang lezat memanjakan lidah akan kita jumpai di kota ini.

Saya bersyukur akhirnya berkesempatan juga untuk melakukan penelitian di kawasan timur Indonesia, salah satunya di kota Ambon manise. Sekitar seminggu berada di Ambon ternyata nggak membosankan. Meski teriknya matahari hampir menemani saya seharian di lapangan saat turun ke Puskesmas, tapi keletihan saya tergantikan saat sore hampir tiba. Sejumlah pondok kuliner bahari yang terdapat di pusat kota tentunya siap untuk saya cicipi. Belum lagi tempat-tempat wisata yang nggak kalah oke.

Jadi, jika kamu berkesempatan untuk mengunjungi kota Ambon, lima hal menarik berikut mungkin akan membuatmu jatuh cinta dan ingin kembali lagi ke sana. Who knows!? :)
1. Mencicipi kuliner seafood 

Kalau bicara tentang makanan, Ambon mungkin jadi salah satu surga wisata kuliner seafood yang dijamin enak dan fresh. Apalagi beragam ikan laut hidup di wilayah perairan Maluku menjadikan Ambon sebagai destinasi wajib untuk mencicipi aneka hidangan seafood, mulai dari ikan bakar, udang bakar hingga sup ikan kuah asam yang begitu menyegarkan. Belum lagi jika sudah disantap dengan sambal colo-colo yang rasanya khas dan sayur bunga pepaya.

Salah satu rumah makan ikan bakar yang sempat saya datangi adalah RM Sari Rasa, yang berlokasi di Jalan Anthony Rhebok, Ambon. Rumah makan ini konon adalah salah satu restoran seafood terbaik. Ikannya nggak hanya segar, tapi rasa masakannya pun cocok di lidah saya dan teman-teman. Harga juga masih ramah di kantong. Nggak heran jika banyak warga lokal maupun turis yang mampir ke restoran ini.

RM Sari Rasa, Ambon
(photo credit: http://malukuhebat.blogspot.co.id/)


Menu ikan bakar di RM Sari Rasa Ambon
(photo credit: http://traveldetik.com/)


2. Bermain di pantai pasir putih

Hal menarik berikutnya dari kota Ambon tentu saja wisata pantainya. Sudah nggak diragukan lagi deh kalau pantai di Kepulauan Maluku itu memang indah banget. Tidak cuma pasirnya yang putih bersih, namun air lautnya yang berwarna biru kehijauan benar-benar menambah kecantikan pantai-pantai yang mengelilingi kota Ambon. Benar-benar menenangkan hati.

Pantai yang sempat saya kunjungi adalah Pantai Natsepa, sekitar 40 menit berkendara dari pusat kota. Pantai ini terbilang nggak sepi pengunjung. Penduduk lokal juga sepertinya senang menghabiskan waktu di pantai Natsepa. Maklum saja, pantai ini sangat terkenal dengan penjual rujak buahnya. Kalau kamu baru tiba di pantai ini, kamu akan langsung melihat sejumlah mama (ibu) yang menjajakan rujak buah di sepanjang pantai.

Rujak natsepa pada dasarnya sama dengan rujak buah pada umumnya. Yang berbeda hanyalah suasananya, dimana kita bisa memandang laut lepas sambil menikmati rujak yang pedas nan nikmat. Selain penjual rujak, beberapa remaja perempuan juga terlihat berkeliling pantai sambil menggendong tampah berisi pisang goreng beserta sambalnya.

Jika kamu memiliki waktu lebih di Ambon, kamu tentu juga bisa mengunjungi destinasi pantai lainnya yang saya jamin nggak kalah mempesona seperti pantai Natsepa. Pantai Liang, pantai Pasir Panjang dan pantai Pintu Kota merupakan beberapa pantai terindah di Ambon.

Pantai Natsepa dengan pasirnya yang putih


Salah satu mama penjual rujak di Pantai Natsepa

Sepiring penuh rujak buah Natsepa



3. Berburu senja di pinggiran kota

Jika kamu sering mencari pemandangan sunset di laut lepas atau pantai, maka nggak ada salahnya kamu berburu senja ke tempat lain. Beberapa daerah di pinggiran kota Ambon ternyata 'diam-diam' menawarkan pemandangan senja yang nggak kalah cantik. Salah satu spot terbaik untuk menikmati sore hari adalah monumen patung Christina Martha Tiahahu.

Lokasi monumen ini memang berada di dataran tinggi sehingga kamu bisa sangat jelas menangkap senja saat sore hari. Kebetulan patung Christina Martha Tiahahu juga menghadap ke arah barat jadi kamu bisa mengambil gambar senja yang spektakuler dari sudut berbeda.

Patung Christina Martha Tiahahu


Salah satu pemandangan senja di Ambon, diambil dari lokasi monumen


4. Menyantap bubur sagu papeda yang unik 

Satu lagi makanan khas Ambon yang harus kamu cicipi yaitu papeda. Papeda sebenarnya makanan yang akan sering dijumpai jika berpergian ke wilayah timur Indonesia, seperti Papua. Penyajian Papeda di wilayah Ambon pun sama seperti yang ada di Papua, yakni disantap bersama dengan ikan kuah kuning. Untuk rasa, jangan ditanya ya, susah jelasinnya karena makannya tinggal telan, he he he. Yang pasti tekstur papeda kenyal-kenyal seperti lem.

Pengalaman saya mencicipi papeda di Ambon sendiri terasa istimewa. Kenapa? Saya menyantap papeda ternyata bukan di sebuah rumah makan, melainkan di rumah salah satu petugas Puskesmas. Beliau dengan baik hati menjamu saya dan teman-teman dari Jakarta dengan hidangan khas Ambon tersebut, lengkap bersama sambal colo-colo, ikan masak cabai dan sayur bunga pepaya. Penyajian papedanya sendiri masih sangat tradisional karena papeda ditempatkan pada wadah keramik besar yang berbentuk seperti tembikar dan menggunakan tongkat kayu mirip seperti sumpit. Selanjutnya, tak lupa papeda dihidangkan di atas piring bersama sambal colo-colo yang ternyata rasanya sangat segar. Sungguh pengalaman yang luar biasa!

Teman saya saat mencicipi satu piring penuh papeda dan sambal colo-colo




5. Menyeruput kopi rarobang

Buat kamu pecinta kopi, kamu nggak boleh ketinggalan untuk menyeruput kopi khas Ambon, yaitu kopi Rarobang. Kopi ini konon adalah minuman khas dari wilayah Maluku dan sudah dikenal oleh para penikmat kopi hingga ke mancanegara. Bedanya apa ya sama minuman kopi lain yang biasa kita nikmati sehari-hari?

Kopi Rarobang merupakan minuman kopi yang sudah dicampurkan sejumlah rempah-rempah ke dalam penyajiannya. Bahan-bahan utamanya adalah kopi berjenis Arabica, jahe, cengkeh, kayu manis, gula pasir dan tentu saja tak lupa irisan kacang kenari yang ditabur setelah kopi sudah tersaji di dalam cangkir. Kopi Rarobang pun bisa ditambah dengan susu jika tidak terlalu menyukai kopi hitam.

Sayangnya, saya dan teman-teman tak sempat mencicipi kopi ini. Andai saya bisa mampir ke salah satu kedai kopi Rarobang di kota Ambon, seperti kedai kopi Sibu-sibu, mungkin saya akan tanya resep ke si empunya, hehe.

Kopi Rarobang
(photo credit: http://jendelakuliner.com)

No comments:

Post a Comment

Tips Untuk Membuat Tamu Rumah Liburan Merasa Senang Di Rumah Anda

Pernahkah Anda memiliki perasaan tidak pasti bepergian ke suatu tempat untuk tinggal bersama keluarga yang tidak Anda kenal dengan baik? ...