Thursday, April 21, 2016

SELAMATKAN KARTINI INDONESIA



Assalamualaikum.

Pasti kamu sangat mengenali sosok Ibu Kartini, seorang tokoh pejuang yang telah menginspirasi banyak perempuan Indonesia dan telah mempelopori kebangkitan emansipasi wanita. Ya, namanya begitu harum dan hari lahirnya selalu kita peringati setiap tahun. Tapi, tahukah kamu apa yang telah merenggut hidupnya sehingga dia harus meninggal di usia yang terbilang masih cukup muda yaitu 25 tahun?

Lahir sebagai keturunan bangsawan pada 21 April 1879, Kartini dikenal sebagai sosok perempuan yang pintar dan berjiwa sosialis. Beliau sangat memikirkan bagaimana nasib perempuan pribumi sebayanya yang kurang beruntung sepertinya. Banyak hal yang telah beliau perjuangkan demi memajukan kehidupan mereka, termasuk salah satunya buku fenomenal yang beliau tulis berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, yang merupakan kumpulan surat yang pernah beliau kirimkan ke teman-temannya di Eropa. Surat-surat tersebut merefleksikan pemikiran Kartini tentang kondisi perempuan pribumi pada saat itu, termasuk kondisi sosial mereka yang kemudian mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa.

Menikah di usia 24 tahun tidak menghentikan semangat Kartini untuk mendorong kebangkitan kaum perempuan di sekitarnya. Dengan seizin suami, beliau pun mendirikan sekolah wanita di beberapa tempat, termasuk salah satunya di tempat kelahirannya, Rembang. Semangatnya tersebut pula lah yang menginspirasi W.R. Soepratman untuk menciptakan lagu nasional berjudul Ibu Kita Kartini, yang kini kerap dinyanyikan anak-anak di sekolah pada saat memperingati hari kelahiran Kartini.

Lantas, apa yang telah menghentikan perjuangan beliau?

Ibu Kartini meninggal pada usia 25 tahun akibat komplikasi persalinan yang dialaminya saat melahirkan putra pertama. Beliau mengalami preeklampsi yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu tertinggi di Indonesia. Preeklampsi dikenali sebagai komplikasi kehamilan akibat tekanan darah tinggi yang kemudian memicu kerusakan organ di dalam tubuh (umumnya ginjal dan hepar). Satu-satu cara mengobati preeklampsi pada kehamilan memang dengan cara melahirkan si bayi. Tapi, umumnya banyak ibu yang kemudian berakhir dengan mengalami komplikasi saat bersalin lalu meninggal. 

Sebenarnya banyak kisah kontroversial tentang kematian Ibu Kartini, salah satunya ditampilkan dalam tulisan Kartini, Champagne and Maternal Mortality yang pernah ditulis oleh Julia Suryakusuma dalam harian The Jakarta Post dua tahun lalu. Namun, yang seharusnya menjadi perhatian kita semua adalah kematian beliau masih sangat umum terjadi di Indonesia hingga saat ini. Lalu, apakah kita harus membiarkan banyak "Kartini" lainnya yang mati sia-sia oleh karena penyebab yang sebenarnya dapat dicegah? 

Data 2012 mencatat bahwa dari 100.000 kelahiran hidup ada lebih dari 300 kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan yang terjadi di Indonesia (sumber: laporan SDKI 2012). Angka ini terus menerus dipantau sebagai salah indikator status kesehatan serta untuk melihat pencapaian program kesehatan ibu yang telah berjalan di tanah air. 

Kematian ibu sungguh tragis dan seringkali kisahnya tertutup oleh maraknya berita perpolitikan tanah air. Padahal kematian ibu tidak harus sampai terjadi jika kompleksitas penanganannya bisa teratasi. Toh, ibu melahirkan adalah hal yang normal dan akan terus kerap terjadi hingga sudah tidak ada lagi manusia di bumi ini. Jadi, jika ada satu ibu yang meninggal akibat kehamilan atau persalinannya, seharusnya kita perlu serius berkaca! Tidak kasihankah kita kepadanya?! 

Seorang ibu sudah terlalu lelah membawa beban janin yang ada di dalam tubuhnya selama kurang lebih 9 bulan, kemudian dia harus dihadapkan kembali pada keputusan hidup dan mati pada saat persalinan yang seringkali dianggap sebagai takdir yang harus diterima? Andai saja ibu-ibu tersebut bisa memlih, mereka akan memilih untuk bisa bersalin secara sehat dan aman. Tapi pilihan terkadang tak memihak dan mereka sekali lagi harus pasrah terhadap keadaan akan tidak adanya transportasi untuk bersalin, tidak adanya tenaga kesehatan terlatih atau fasilitas persalinan yang mumpuni. 

Apakah kita akan terus membiarkan hal tersebut terjadi? 

Kartini adalah simbol emansipasi wanita di Indonesia. Tapi, jangan biarkan beliau juga merupakan simbol dari jutaan perempuan Indonesia yang masih sia-sia meninggal secara tragis saat melahirkan. Mari sama-sama kita berjuang menyelamatkan 'Kartini' Indonesia! 

Selamat Hari Kartini!

THINGS I WANT TO LEARN


Assalamu'alaikum.

Halo semuanya!

Menjelang pertengahan tahun kok rasanya banyak hal baru yang ingin saya pelajari. Bukan soal bahasa atau pelajaran, tapi hal yang berbau hobi dan seni. Kayaknya otak ini setiap hari sudah dipenuhi oleh beban pekerjaan. Jadi sepertinya si otak perlu penyeimbang. 

Bicara soal hobi, saya memang senang membuat scrapbook, baik yang online maupun printed. Saat kuliah di Sydney saja, saya masih sempat menekuni hobi saya ini, mulai dari mencari bahan-bahan kertas, pita, lem dan pulpen warna-warni di toko scrapbook hingga membeli bingkai foto sebagai pelengkap di toko kertas. Selain itu, saya juga hobi memasak. Kalau sudah akhir pekan, saya justru lebih senang mengeksplor website kuliner atau buku resep, dibandingkan mengeksplor cafe dan tempat makan setempat.

Nah, di tahun ini saya tertarik untuk mencoba mempelajari hobi baru. Hmm.. apa saja ya?



WATERCOLOUR TYPOGRAPHY

Saya selalu suka deh sama tulisan atau gambar yang dibuat dengan cat air (watercolour). Sejak masih di bangku SD, saya memang senang menggambar dan pernah menjuarai beberapa lomba menggambar. Saya juga senang mengunjungi galeri seni dan melihat berbagai lukisan. Saya sendiri sebenarnya paling senang menggambar dengan cat air meskipun terlihat lebih sulit, yang airnya bisa bleber lah dll.. huft. Nah, karena sekarang saya sering menemukan jenis font yang terinspirasi dari seni tulisan menggunakan cat air (watercolour typography), saya jadi ingin belajar tentang watercolour lettering ini. Beberapa contoh watercolour lettering sebenarnya bisa ditemukan di website, salah satunya Pinterest yang selalu jadi andalan saya buat browsing hal-hal unik. Tapi, next mungkin saya akan coba cek tutorial dasarnya di Youtube. Atau kamu punya saran dan tips untuk pemula seperti saya? Let me know ya! :)


FOOD PHOTOGRAPHY

Who doesn't love to see delicate and tasty-looked food?! I do! Bagi seorang blogger, foto sangat membantu dalam membuka ruang imajinasi pembaca, apalagi bagi seorang food atau lifestyle blogger yang kerap memposting foto makanan atau resep favoritnya (hmm, langsung ngiler). Coba deh bayangkan kalau kamu menceritakan sesuatu tentang makanan kesukaanmu atau memposting resep kue andalanmu tapi kamu tak menyertakan foto makanan tersebut? Pasti pembaca akan bertanya-tanya, "eh, makanannya mana?" atau "lho, hasil jadinya mana?" Jadi, foto itu ternyata penting ya. Terus gimana ya supaya foto makanan yang mau kita tampilkan bisa terlihat menggunggah selera? Ternyata ada ilmunya ya teman-teman, yakni food photography. Food photography sebenarnya agak berbeda dengan jenis fotografi lainnya karena nggak cuma membutuhkan teknik pencahayaan yang baik ditambah kamera yang sedikit sophisticated, tapi juga memerlukan sedikit effort dalam hal properti seperti piring ataupun gelas yang cantik agar foto yang dihasilkan juga jadi terlihat menarik. Hmm, sepertinya saya harus menyiapkan kamera dan piring cantik dulu nih, he he he.


ZUMBA DANCE

Kalau ditanya soal olahraga apa yang kamu jalani saat ini, wah saya give up deh. Saya sudah lama banget absen berolahraga rutin. Duh, malu juga sebenarnya secara saya kerja di sektor kesehatan tapi buat rutin olahraga saja malasnya minta ampun! tutupmata Tahun lalu, jujur saya masih rajin ngegym, paling nggak dua kali seminggu sepulang kerja, atau seminim-minimnya ikut senam ibu-ibu yang diadakan di lapangan mesjid dekat rumah tiap hari Minggu. Tapi, makin ke sini saya jadi malas. Alasannya sepele, sudah capek kalau pulang kerja. Hmm, sebenarnya karena saya bosan juga sama pola olahraga fitness yang saya lakukan yang cuma bisa melakukan treadmill dan sepedaan, he he he. Kadang saya juga masih suka berenang tapi mostly tergantung cuaca. Buat ikut yoga pun rasanya sudah nggak sanggup dan badan sudah nggak sefleksibel tiga tahun lalu. OMG! Ya sudahlah, saya cari alternatif lain saja ya. Nah, alternatifnya adalah senam Zumba! Saya pernah beberapa kali mengikuti senam ini meski nggak rutin dan ternyata menyenangkan sekali. Soalnya Zumba nggak cuma menawarkan olahraga fisik layaknya senam lainnya, tapi juga memberikan semacam teknik tarian latin yang.... huh, sexy :) Oh ya, teman-teman ada yang tahu tempat senam zumba di daerah Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan sekitarnya?


BAKING

Mungkin banyak orang yang mengenal saya akan bertanya, "ngapain lagi Nis belajar baking? kan kamu sudah bisa masak?" Eits, I am not gifted as a baker saudara-saudara, he he he. Menurut saya, belajar membuat kue atau baking perlu bekal ilmu yang cukup karena baking nggak cuma membutuhkan logika terhadap rasa (contohnya, bumbunya udah pas apa belum ya) tapi juga takaran bahan yang pas, sehingga jika ada takaran yang tidak sesuai tentu akan mempengaruhi hasilnya. Lho, apa susahnya? 'Kan tinggal liat resep lalu diikuti? Iya betul! Sebenarnya kita sudah bisa sukses membuat kue hanya dengan mengikuti resep. Tapi ada hal lain yang sebenarnya mempengaruhi proses tersebut, misalnya saja ketepatan dalam penggunaan oven atau keahlian mengulen adonan. Adonan yang terlalu lama atau sebentar  diuleni bisa ada pengaruhnya juga lho terhadap hasil makanan. Jadi sepertinya saya perlu belajar baking supaya bisa jadi chef terkenal sekelas Anna Olson ya! ;)

Friday, April 15, 2016

7 FAVORITE FONTS FOR SWEET BLOG HEADER



Hi guys!

Sejak memulai blog, saya sudah tertarik dengan dunia Typography, apalagi sama tulisan yang menggunakan font-font berjenis tulisan tangan (handwritten font) yang manis dan meliuk-liuk. Saya seringkali menggunakan font semacam itu baik untuk kepentingan desain, pembuatan scrapbook hingga header pada blog. Sebenarnya banyak sekali font yang saya sukai, tapi berikut ini saya akan berbagi 7 handwritten font favorit yang pernah saya gunakan pada blog saya. Nggak cuma manis dan meliuk-liuk, tapi font-font yang saya share di sini juga cocok untuk desain header pada blog dan tentunya bisa kamu unduh secara gratis alias free.

Font-font tersebut bisa kamu temukan di sini: Magnolia Sky // Brusher // Little Cutie // Shorelines // Sophia // Modesty // Justin Road.

Apakah kamu terinspirasi menggunakan salah satu font di atas untuk header blog kamu? Silahkan berbagi link blogmu di sini ya dan let me know! :)

Note: Untuk header pada blog ini, saya menggunakan Magnolia Sky

Saturday, April 9, 2016

BEFORE WE GO (SEBUAH KOMITMEN & CINTA YANG TAK TERDUGA)


Sumber: http://nytimes.com
"If you're committed to somebody, you won't allow yourself to look for perfection to someone else." - Nick Vaughan 

"Sometimes you have to just make the choice and jump." - Brooke Dalton

Kutipan di atas adalah quote yang paling mengena di saya saat menonton film, Before We Go, film yang disutradarai oleh salah satu aktor Hollywood terkenal, Chris Evans. Yup, the actor is actually the director of the movie. How cool is that? Saya kebetulan menonton film ini di pesawat ketika sedang dalam perjalanan kembali dari Jepang. Karena penasaran dengan judulnya, akhirnya di 3 jam sisa perjalanan saya ke Jakarta, saya memilih film bergenre romansa ini. Agak aneh juga saat tahu bahwa pemainnya adalah Chris Evans, aktor yang biasanya bermain dalam film action dan superhero. Film yang tayang perdana tahun 2015 lalu ini hanya dibintangi oleh dua pemain utama, yaitu Chris Evans dan Alice Eve. Selebihnya, adalah pemain pembantu yang hanya muncul beberapa kali dalam keseluruhan scene.

Pada film Before We Go ini, Chris Evans membintangi tokoh Nick Vaughan, seorang pemusik jalanan yang secara tidak sengaja bertemu dengan Brooke Dalton (Alice Eve) di sebuah stasiun kereta di kota New York. Before We Go sendiri menawarkan sebuah kisah romansa sederhana, yang tidak jauh dari cerita cinta konvensional antara laki-laki dan perempuan. Namun, konsepnya menurut saya menarik, karena film ini dipenuhi scene jalan-jalan dan obrolan sepanjang malam antar kedua pemeran utamanya. Kedengarannya memang membosankan, tapi setelah saya tonton sampai selesai, ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik dari kisah Nick dan Brooke ini - arti sebuah komitmen. Penasaran tentang kisahnya? Jadi, begini sinopsisnya...

Pada sebuah malam, Nick Vaughan seperti biasa memainkan terumpetnya di hall sebuah stasiun kereta di New York. Namun tiba-tiba dia bertemu secara tidak sengaja dengan Brooke Dalton pada saat wanita tersebut menjatuhkan ponsel di depannya ketika hendak mengejar kereta terakhir ke Boston. Sayangnya, Brooke kurang beruntung dan harus tertinggal kereta. Di sisi lain, dia juga baru saja mengalami kesialan karena tasnya telah dicopet oleh seseorang di bar. Merasa iba dengan kemalangan yang menimpa Brooke, Nick kemudian menawarkan diri untuk membantu Brooke agar bisa kembali ke rumahnya di Boston. Masalahnya, Nick sendiri sebenarnya tidak bisa banyak membantu. Dia menawarkan diri membayarkan taksi untuk Brooke agar bisa sampai ke Boston namun uang yang ada di dompetnya tinggal $40 dan dua kartu kreditnya sudah melewati batas. Nick kemudian mencoba menghubungi temannya agar datang meminjamkan uang namun baterai ponselnya sudah habis. Nick juga menawarkan Brooke agar menginap semalam di hotel, tapi wanita itu tetap bersikeras untuk pulang ke rumah sebelum pagi hari. Usaha Nick untuk membantu Brooke tetap dilanjutkan dengan menemani Brooke mencari tasnya yang telah hilang. Tapi usaha Nick pun tetap sia-sia, malah berakhir dengan memar di wajahnya akibat pukulan para preman.

Yang kemudian bisa dilakukan Nick hanya membantu Brooke melewati malam dan menemaninya sembari berbincang tentang banyak hal, mulai dari pekerjaan hingga masalah percintaan. Dari perbincangan tersebut, akhirnya diketahui bahwa Brooke telah menikah dan dia tengah menghadapi masalah dalam pernikahannya. Dia menceritakan pada Nick bahwa suaminya telah lama berselingkuh dan dia mengetahui perselingkuhan tersebut. Frustasi, Brooke lantas pergi ke New York pada saat suaminya tidak berada di rumah. Dia pun hendak meninggalkan surat kepada sang suami yang berisi keinginannya untuk mengakhiri pernikahan, namun surat tersebut masih dia titipkan pada seorang temannya di Boston. Menyadari akan kesalahannya, melalui telepon sang suami akhirnya meminta Brooke untuk rujuk kembali. Oleh sebab itu, Brooke bersikeras harus berada di Boston esok paginya agar bisa bertemu dengan sang suami. Namun, pada kenyataannya, dia justru terjebak di New York semalaman bersama orang yang tak dikenalnya, yaitu Nick tanpa pernah menyangka bahwa perlahan benih-benih asmara mulai tumbuh di antara mereka.

Sementara itu, Nick ternyata memiliki masalah percintaannya sendiri. Nick selama ini masih memendam perasaan cinta terhadap mantan kekasihnya, Hannah, yang tak disangka-sangka ditemuinya dalam acara resepsi pernikahan teman sahabatnya yang dia datangi malam itu. Maksud kedatangan mereka sebenarnya adalah untuk meminjam uang pada teman Nick yang hadir saat itu, namun Nick justru tenggelam dalam kegalauan cinta masa lalunya setelah bertemu kembali dengan Hannah. Setelah dibujuk oleh Brooke, Nick kemudian memberanikan diri menyatakan cintanya yang masih terpendam selama 6 tahun kepada Hannah. Namun, sayangnya, Hannah sudah menikah dan tengah hamil. Kesempatan Nick pun kandas. Nick akhirnya kembali melewati malam bersama Brooke. Mereka mencari cara agar bisa menghubungi teman Brooke untuk memberitahukannya agar dia tidak menyerahkan surat yang Brooke tinggalkan untuk sang suami. Permasalahan Brooke pun teratasi setelah mendatangi seorang cenayang dan dia berhasil menghubungi temannya tersebut. Namun, kemudian mereka justru tenggelam dalam perasaan cinta yang tak terduga. Hingga pada akhirnya Brooke menyadari akan cintanya pada sang suami dan memutuskan untuk tidak membiarkan dirinya mencintai Nick terlalu dalam. Mereka pun berpisah keesokan paginya dan Brooke meninggalkan kecupan terakhirnya pada Nick. 

Kisah Nick dan Brooke di atas somehow seperti kisah cinlok yang kerap terjadi di sekeliling kita, tapi yang namanya komitmen tetap nggak bisa ditawar. Meskipun jika dilihat dari endingnya, mereka berdua sebenarnya berharap bisa kembali melewati mesin waktu dan bisa bersama selamanya. Well, film ini reviewnya cukup beragam. Overall, film ini dinilai terlalu lemah dalam hal penciptaan emosi dan karakter pemainnya. Namun, bagi saya, film yang kisahnya simpel semacam ini secara tidak langsung telah memperlihatkan saya tentang sebuah proses kehidupan, yaitu tentang bagaimana mempertahankan komitmen terhadap pasangan. Ya, masalah itu selalu ada dan godaan akan selalu datang. Tapi orang yang bertahan tentunya akan selalu jadi pemenang.

Hmm... Seandainya saya yang jadi sutradaranya, apakah mereka berdua justru berjodoh? Bisa jadi...

Wednesday, April 6, 2016

10 TIPS LIBURAN TANPA TOUR KE JEPANG

Pemandangan indah gunung Fuji dengan berlatar pagoda merah Arakura, Fujikawaguchiko-machi

Halo pembaca sekalian! 

Sudahkah kamu merencanakan liburan untuk tahun ini? Apakah Jepang jadi salah satu dalam daftar listing negara yang akan kamu kunjungi? Jika iya, maka kamu perlu tahu tips mengenai liburan ke Jepang, khususnya untuk kamu yang akan pergi tanpa tour (a.k.a ngeteng sendiri).

Minggu lalu saya dan keluarga baru saja menghabiskan liburan ke Jepang. Sebenarnya kemarin itu bukan lah waktu liburan yang tepat, tapi di Jepang sendiri bulan Maret-Mei adalah waktu yang tepat untuk melihat bunga sakura mekar. Saya dan keluarga pun memutuskan untuk pergi sendiri alias ngeteng tanpa tour. Bukan hanya karena dari segi biaya, namun juga lebih ke pemanfaatan waktu selama di sana. Pasalnya, berpergian sendiri memberikan lebih banyak kebebasan dan ruang untuk mengeksplor tempat-tempat wisata.

Untuk itu, saya coba merangkum apa saja kira-kira tips yang perlu kamu ketahui seandainya kamu berencana liburan sendiri ke Jepang. Silahkan disimak ya!


  1. Kenali musim dan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Jepang. Waktu yang menyenangkan untuk pergi ke Jepang adalah saat musim semi atau ketika bunga sakura mulai bermekaran. Namun, mengunjungi beberapa tempat di Jepang saat musim gugur atau dingin juga sama menyenangkannya kok, seperti bermain ski di Sapporo, berendam air panas di onsen (mata air panas) saat musim dingin di prefektur Nagano atau menikmati keindahan momiji matsuri (pepohonan berwarna-warni) saat musim gugur. Biasanya kedua musim ini bukan tergolong sebagai 'peak season' di Jepang. Hindari musim panas jika kamu nggak mau menikmati panasnya Jepang yang bisa hampir 40 derajat Celcius.
  2. Berburu tiket murah di travel fair. Sekarang udah nggak sulit untuk mendapatkan tiket promo alias murah ke luar negeri. Pasalnya, travel fair yang diadakan baik oleh maskapai penerbangan tertentu maupun oleh beberapa bank atau agen perjalanan wisata (travel) kini sudah mulai menjamur, salah satunya adalah event Garuda Travel Fair yang saya datangi saat membeli tiket Jepang kemarin. Satu tips buat kamu jika ingin mendatangi travel fair, siapkan tanggal keberangkatan secara pasti dan bawa serta paspor kamu! Karena di sana tentunya kita harus langsung memesan tiket pesawat dan membayarnya di tempat. Jadi jangan lupa juga menyiapkan cukup uang tunai atau paling tidak membawa kartu debit atau kredit yang saldonya mencukupi ya!
  3. Mencari akomodasi di airbnb. Jika menginap di hotel terlalu 'fancy' buat kamu, maka menyewa apartemen adalah alternatif terbaik yang bisa kamu lakukan. Airbnb adalah salah satu situs penyewaan akomodasi seperti apartemen atau flat yang dilakukan oleh perorangan atau individu. Menyewa apartemen melalui situs ini memungkinkan kamu untuk bisa menghemat biaya akomodasi, khususnya jika kamu berencana datang ke Jepang bersama teman atau rombongan mencapai 3-6 orang. Fasilitas yang disediakan juga beragam dan harganya bervariasi. Tips tambahan dari saya adalah pilihlah akomodasi yang dekat dengan stasiun kereta api! Hal ini tentunya akan memudahkan kamu untuk mengakses transportasi di sana, yang notabene lebih banyak mengandalkan kereta api. Selain itu, sewalah apartemen yang paling tidak memiliki elevator (lift), seandainya kamu nantinya mungkin terlalu berat untuk mengangkat koper saat naik-turun tangga. Pastikan pula apakah ada mini market di dekat akomodasi tersebut! Saya yakin hal ini akan sangat berguna saat kamu perlu membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. 
  4. Pelajari kebudayaan dan kebiasaan orang Jepang. Jepang memang memiliki bahasa nasional sendiri yakni bahasa Jepang, dan inilah yang seringkali menjadi kendala bagi turis mancanegara termasuk turis asal Indonesia yang akan berlibur ke sana sendiri. Pastinya akan sulit berkomunikasi dengan orang lokal yang jarang bisa berbahasa Inggris. Namun, jangan langsung stress ya! Cobalah untuk mengenali dengan baik apa saja yang berlaku di Jepang, yaitu dengan melakukan browsing di internet. Misalnya saja, tahu tentang bagaimana kebiasaan orang Jepang saat berpergian, cara menaiki bus maupun kereta, cara makan menggunakan sumpit dan masih banyak lagi. Hal ini penting mengingat kamu akan berada di negara yang bahasanya tidak terlalu familiar di telinga. Dengan mengetahui kebudayaan dan kebiasaan masyarakat di sana, kamu setidaknya nggak akan dilanda 'cultural shock' dan inshaAllah akan lebih mudah berinteraksi dengan mereka. Bawalah pocket dictionary atau minimal daftar percakapan sehari-sehari dalam bahasa Jepang yang bisa kamu print saat masih di Indonesia atau bisa kamu unduh melalui ponsel. 
  5. Siapkan itinerary dengan cermat. Itinerary berguna dalam menyusun rencana-rencana berpergian kamu selama di Jepang. Pada prinsipnya, prepare, prepare dan prepare! Buatlah list mana saja tempat yang akan kamu kunjungi kemudian tambahkan detail waktu untuk mempermudah pengaturan jadwalnya. Saran saya, tuliskan pula alamat lokasi tempat-tempat tersebut atau bahkan detail transportasi yang akan digunakan, contohnya nama stasiun dan kereta, nama line atau jalurnya serta jam keberangkatan. Kalau perlu, buatlah itinerary sefleksibel mungkin. Siapkan plan A dan B seandainya kamu tidak sempat mengunjungi beberapa tempat yang sudah kamu list. Setidaknya buatlah alternatif tempat lain jika ternyata cuaca tidak mendukung dsb. Siapkan selalu catatan kecil dan pulpen beserta print-out itinerary di tasmu sehingga memudahkanmu mencatat hal-hal penting tentang jadwalmu tersebut. 
  6. Gunakan internet di manapun dan kapan pun. Selama di Jepang, internet akan menjadi andalan kamu selalu. Ponsel smartphone di Jepang hampir sebagian besar dijual dengan sistem paket bundling, sehingga tidak mudah untukmu mencari kartu prabayar di sana. Kalau pun ada kamu harus menyewa! Untuk mensiasatinya, kamu bisa menyewa ponsel atau pocket wifi selama berada di Jepang. Tapi jangan salah lho! Biaya sewa ponsel juga tidaklah murah. Harga sewa satu hari bisa dipatok hampir ¥970 atau setara dengan kira-kira Rp120.000,-. Itu pun belum termasuk biaya administrasi dan asuransi jika ada kerusakan. Nah, enaknya kalau kamu menginap di akomodasi via airbnb, kamu bisa diberikan fasilitas free pocket wifi dari host-nya. Asyik kan? Internet sendiri akan sangat membantu kamu saat kamu mencari lokasi tempat wisata atau restoran yang ingin kamu datangi. Selain itu, internet akan sangat berguna saat kamu menggunakan aplikasi-aplikasi ponsel yang penting seperti Accu Weather, Hyperdia, Kyoto Rail Map Lite, Kyoto Simple Bus dll. FYI, Hyperdia adalah aplikasi yang selalu menjadi andalan saya untuk melihat jadwal kereta api di seluruh wilayah Jepang, jadi jangan lupa untuk menginstalnya ya! 
  7. IC card, JR pass atau one-day pass? Bingung sama banyaknya kartu transportasi yang disediakan di Jepang? Hmm.. iya saya juga sih. Tapi don't worry! Buat kamu yang akan berpergian ke Tokyo, cobalah untuk menggunakan IC card selama di sana. Kenapa? Karena IC card akan lebih memudahkan kamu untuk menggunakan segala jenis transportasi umum seperti kereta dan bus, kecuali taksi. Apalagi kereta di Tokyo memiliki banyak sekali jalur/line (what??) Yup, setelah saya perhatikan ada lebih dari 10 jalur kereta yang melintasi daratan kota Tokyo. Daripada repot membeli tiket tiap akan menaiki kereta dan menentukan fare/biayanya, lebih mudah pakai IC card. IC card sendiri bermacam-macam. Kalau di wilayah Tokyo, namanya adalah Suica card. Kartu ini dikeluarkan oleh JR East. Sementara di Kyoto, namanya Icoca card dan dikeluarkan oleh JR West. Yang mesti diperhatikan, meskipun kartu ini sama-sama keluaran JR dan bisa digunakan di seluruh kereta JR line, kamu tidak bisa merefund-nya sesuka kamu. Suica card sendiri hanya bisa dikembalikan di wilayah JR East, begitu pula dengan Icoca. Jadi perhatikan ketika kamu hendak berpindah kota dan kamu menggunakan IC card. Khusus untuk Kyoto, transportasi bus masih lebih umum digunakan untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata di sana, jadi tidak ada salahnya kamu menggunakan tiket city bus one day pass yang bisa kamu gunakan untuk berkeliling ke Kyoto seharian penuh. Mengingat tarif bus di Kyoto itu juga flat (jauh-dekat ¥230 khusus dewasa) maka menggunakan tiket pass adalah pilihan yang baik. Bagaimana dengan JR pass? Nah JR pass ini 'kan memang priviledge buat turis-turis asing termasuk orang Indonesia yang akan berplesir ke Jepang. Tapi yang mesti kamu ketahui adalah JR pass ini punya masa berlaku (7, 14 dan 21 hari) dan akan sangat menguntungkan jika kamu berencana ke beberapa kota di Jepang serta menggunakan kereta cepat (Shinkansen).
  8. Cek selalu ramalan cuaca. Pada beberapa musim di Jepang, cuaca seringkali berubah. Kadang dalam satu hari cuaca panas, tapi bisa juga berawan atau hujan. Pastikan kamu selalu mengecek ramalan cuaca sehari sebelum berpergian. Apalagi jika kamu berencana mengunjungi Gunung Fuji di musim semi atau panas. Cuaca di sekitar gunung Fuji dikenal cepat berubah. Pagi hari biasanya langit di sekitar gunung tampak cerah, namun dalam sekejap siang atau sore harinya ditutupi awan tebal. Jadi, pastikan kamu sudah mengecek ramalan cuaca sebelum berpergian ke sana ya, dan siap-siap mereschedule jadwal itinerary-mu jika ternyata kamu sama sekali tidak bisa berangkat karena cuaca. Sama seperti pepatah, sedia payung sebelum hujan.. hehe.
  9. Cerdik mencoba berbagai makanan Jepang. Siapa yang tak kenal sushi, sashimi atau tempura? Kamu tentunya sangat mengenali makanan khas dari negeri sakura tersebut, bahkan sudah sering mencicipinya di tanah air. Tapi, kamu tentunya harus mencoba berbagai makanan Jepang di negeri asalnya. Tentunya banyak jenis makanan yang dapat kamu coba, mulai dari yang murah sampai mahal sekali pun. Wah, kalau mahal apa masih bisa mencicipi? Tentu bisa! Daging wagyu Jepang, misalnya, biasanya dibandrol dengan harga yang cukup mahal untuk sekali makan. Satu set yakiniku atau Japanese grilled meat yang menyuguhkan empuknya daging sapi wagyu panggang khas Jepang bisa berharga hingga ¥5000 atau sama dengan sekitar Rp600.000. Namun jika kamu cerdik memilih waktu makanmu di restoran semacam ini, kamu akan mendapat harga yang lebih murah. Cobalah untuk makan saat jam makan siang karena biasanya restoran menyediakan menu lunch set yang umumnya lebih terjangkau dibandingkan dinner set. Untuk pagi harinya, tentu kamu tidak perlu menghabiskan uangmu untuk jajan banyak terlebih dahulu. Satu buah onigiri seharga ¥180 yang dijual di hampir seluruh mini market atau convinient store (konbini) bisa mengganjal perutmu sebelum memulai aktivitas. Lebih hemat, bukan?
  10. Pintar-pintarlah menyisihkan uangmu untuk belanja. Lho, emang kenapa? Harga barang-barang di Jepang itu mahal. Jadi, kalau kamu berpikiran ingin membawa oleh-oleh ke Indonesia, hmm sepertinya kamu juga perlu berpikir dua kali. Apalagi jika kamu senang berbelanja barang elektronik atau produk fashion seperti pakaian atau sepatu yang terkenal modis-modis. Usahakan untuk membeli oleh-oleh di toko 100 yen yang menjual barang-barang dengan harga rata-rata ¥100, contohnya Daiso, Seria atau Cando. Kalau beruntung, kamu bisa mendapatkan barang-barang menarik yang tentunya "made in Japan". Tapi, jangan salah harga per barangnya biasanya masih ditambah dengan pajak sebesar ¥8. Kalau souvenir dirasa mahal, kamu juga bisa membeli makanan snack atau panganan manis khas Jepang seperti rice cracker, mochi dan cookies lidah kucing aneka rasa sebagai buah tangan. Atau, alat tulis Jepang umumnya memiliki desain menarik dan multifungsi yang juga bisa jadi pilihan kamu. Di tambah lagi, produk-produk seasonal yang sayang untuk dilewatkan. Yang penting, kamu harus selalu ingat sisa saku di dompet ya! :) 
Bunga sakura yang sudah mulai bermunculan di Ueno Park, Tokyo saat awal musim semi 

Suica card, IC card yang saya gunakan selama berada di Tokyo

Suasana salah satu bagian di Kyoto station sesaat sebelum kami kembali ke Indonesia menuju Kansai airport di Osaka

Menu lunch set menu tempura rice dengan komplemen white miso soup khas Kyoto seharga ¥1500 saja

Aneka souvenir menarik dan barang tradisional khas Jepang yang dijual di Nakamise st., Tokyo

Mata aimashou, Japan! See you again one day! Arigatou~


Tips Untuk Membuat Tamu Rumah Liburan Merasa Senang Di Rumah Anda

Pernahkah Anda memiliki perasaan tidak pasti bepergian ke suatu tempat untuk tinggal bersama keluarga yang tidak Anda kenal dengan baik? ...